Kendala utama dalam pengembangan pertanian di wilayah perkotaan adalah keterbatasan lahan. Lahan pertanian seolah berebut dengan peruntukan untuk Kawasan komersial lain nya. Jika ada lahan alih alih di gunakan untuk Kawasan pertanian namun lahan tersebut “lebih menguntungkan” jika di buat perumahan pertokoan atau kawaan komersial lainnya. Para petani di kota besar seperti Kota Depok banyak yang tidak memilki lahan sendiri. Mereka menggarap lahan milik orang lain, sehingga di saat pemilik lahan ingin menggunakan lahan tersebut maka dengan mudah terjadi alih fungsi lahan pertanian.
Masalah lain selain keterbatasan lahan adalah produktifitas hail panen yang masih rendah dan biaya produksi yang tinggi. Hal ini akan membuat margin atau keuntungan menjadi sangat minim. Hal ini di perparah dengan ketidak mampuan mengakses pasar secara langsung. Akhirnya produk pertanian sebagian di pasarkan para petani melalui jalur tengkulak. Masalah-masalah ini menjadikan sector pertanian kurang di minati karena antara usaha dan hasil kurang seimbang. Margin terlalu tipis namun effort terlalu besar. Alhasil banyak petani yang mulai mundur teratur begitu pun generasi pemuda yang enggan menekuni sector pertanian. Margin yang terlalu tipis serta lahan pertanian bukan milik sendiri menyebabkan mudah sekali terjadi alih fungsi lahan pertanian dan hilangnya Kawasan pertanian. Sebagai contoh, seperti di kutip di laman berita online tempo (berita tahun 2016) bahwa lahan pertanian pertanian di kota Depok dalam lima tahun terakhir menyusut sampai 488 ha. “sekarang tinggal 529 ha yang telah dimasukkan ke dalam RTRW sebagai lahan pertanian”(sumber : https://nasional.tempo.co/read/770086/depok-tetapkan-529-hektare-lahan-untuk-zona-pertanian/full?view=ok ) beruntung sejak tahun 2016 lahan pertanian tersebut di proteksi di dalam perda RTRW kota Depok.
Untuk mengurai permasalah ini kita mesti mulai melihat dari solusi. Solusi yang mesti hadir adalah bahwa pertanian di Kawasan perkotaan mesti menghasilkan margin yang cepat dan besar. Margin yg cepat akan di dapat jika kita memilih komoditi pertanian yang cepat berbuah dan cepat di panen sedangkan margin yang besar akan kita peroleh jika kita bisa meningkatkan efisiensi usaha pertanian serta melakukan integrasi usaha pertanian atau yang biasa kita sebut integrated farming system. Jadi tiga jurus untuk meningkatkan pertanian di wilayah perkotaan adalah. Memilih komoditi pertanian yang cepat panen, meningkatkan efisiensi usaha pertanian dan integrasi usaha pertanian.
Untuk menghasilkan margin yang cepat maka pemilihan komoditi ini penting karena petani mesti segera mendapatkan hasil. Karena nya pilihlah komoditi cepat panen seperti sayuran, jika pertanian tanaman buah maka focus lah pada pembibitan tanaman buah unggul dengan cara menyambung atau grafting, (bukan pada proses menghasilkan buah). Kemudian bibit tanaman unggul itu bisa langsung di jual. Dengan cara tersebut maka margin atau keuntugan bisa segera di dapat meskipun menggunakan lahan yang terbatas dan menggunakan lahan pinjaman/ penggarap. Jika margin atau keuntungan bisa segera di nikmati oleh para petani, maka petani akan antusias karena urusan kebutuhan rumah tangga bisa di topang lewat proses bertani.
Untuk menghasilkan margin yang besar maka seorang petani mesti melakukan efisiensi usaha. Hal yang pertama mesti di lakukan adalah meningkatkan produktifitas hasil panen dan diwaktu bersamaan menekan biaya produksi. Pada tanggal 25 september 2021 Bidang tani dan nelayan (BTN) DPD PKS kota depok dalam rangka menyambut hari tani nasional (HTN) melakukan pelatihan pembuatan kompos super. Kegiatan ini dilaksanakan secara offline dan online. Kompos super terbukti bisa meningkatkan produksi panen sayuran sebesar 20-30% dan di waktu bersamaan tidak lagi menggunakan pupuk kimiawi sama sekali. Hal ini tentu bisa meningkatkan margin bagi petani dan meningkatkan value produk karena menghasilkan produk pertanian yang lebih sehat karena bebas kimia. Pelatihan ini diharapkankan bisa meningkatkan produktivitas dan pada akhirnya bisa meningkatkan margin bagi petani. Selain melakukan pelatihan pembuatan kompos super, kami juga melantik Duta Tani PKS di 11 kecamatan serta launching kebun BTN. Duta tani PKS adalah duta tani yang akan membantu petani di kota Depok dalam meningkatkan produktifitas usaha pertanian nya.
Peningkatkan margin bagi petani perkotaan selain dilakukan melalui efisiensi usaha, bisa juga di capai dengan melakukan integrasi usaha pertanian. Di dalam satu Kawasan pertanian secara bersamaan bisa terdapat pertanian darat serta pertanian aquaponic, pertanian hidroponik dan green house, budidaya ikan konsumsi, budidaya maggot sebagai salah satu pensuplay pakan ikan, tempat pembibitan tanaman buah unggul, kandang ternak, Kawasan pelatihan pertanian, kawasan agro edutainment, café produk pertanian dan lain sebagainya. Sehingga lahan pertanian memiliki value yang tinggi dan bisa memberikan margin yang besar bagi masyarakat petani. Konsep ini lah yang coba akan di gagas melalui kebun BTN PKS Depok.
Hari tani nasional yang kita peringati setiap tahun nya harus menjadi momentum perbaikan pertanian. Kalau saat ini image pertanian di anggap sector yang kurang menjanjikan, maka kita harus terus berupaya untuk memperbaiki. Agar nikmat tanah yang subur dan iklim yang bagus untuk pertanian bisa kita manfaatkan sebesar besarnya bagi kemaslahatan Bersama.
Selamat hari tani nasional 2021
Oleh : Dede Sahlan
Ketua Bidang Tani dan Nelayan DPD PKS Depok