Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat membuat program Depok Sukses Bebas Stunting Mewujudkan Depok Ramah Anak (D’stunting Menara) lewat kegiatan yang dipelopori oleh para kader PKK se- Depok.
“Saya sebagai Wakil Wali Kota Depok ditunjuk sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Depok, ” kata Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono, Jumat.
Menurut data kata Imam Budi Hartono, Kota Depok tahun 2021 masih memiliki angka stunting terendah se Jawa Barat yaitu 12,3 persen.
Menurut Studi status gizi Indonesia, angka ini terkecil di Jabar dimana Jawa Barat (Jaabar) di angka 24,5 persen.
“Angka ini jauh berbeda dengan angka yang didapat langsung oleh Dinkes kota Depok sebesar 3,43 persen atau sebanyak 3.693 balita, dimana angka ini didapat langsung dari para kader posyandu di semua RW se Kota Depok, ” ungkap Imam Budi Hartono.
Imam Budi Hartono menyebutkan, dari 3.693 balita 30 persen berasal dari masyarakat miskin, berarti 70 persen berasal dari kalangan mampu.
Pria yang akrab disapa Bang Imam ini menjelaskan, penyebab itu karena pola asuh anak.
Misalnya sambung Bang Imam, kesibukan ibu bekerja menyerahkan anak pada pembantu rumah tangga atau asisten rumah tangga dengan cara memasak yang salah sehingga makanan kehilangan protein – gizi – vitamin.
“Atau bisa tidak menarik (masakannya) sehingga anak tidak mau makan, atau memanjakan anak dengan memberi makanan tidak sehat seperti jajanan, “tuturnya.
Untuk menurunkan angka stunting di Kota Depok dan Jawa Barat lanjut Bang Imam, Pemerintah Kota Depok dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah mendeklarasikan menurunkan angka prevalensi stunting di Jawa Barat.
“Kemarin ya, tanggal 23 Juni 2022 kami bersama wagub Jabar deklarasi untuk menurunkan angka prevalensi stunting Jabar dengan membentuk satgas khusus stunting tingkat desa dan kelurahan, ”
“Sekaligus peluncuran gerakan Ngawal Jawa Barat New Zero Stunting (Ngabring). Acara kemarin Kepala daerah yg hadir dari Kota Depok, Kota Bogor, Kabupaten Bandung, Kota Banjar, Kabupaten Sumedang, Kota Sukabumi sebagai Ketua TPPS, ” pungkasnya.